Rabu, 20 Juni 2012

REVOLUSI PERANCIS


Revolusi Perancis adalah sebuah revolusi tatanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang terjadi di Perancis. Revolusi ini dimotori oleh rakyat jelata (golongan bawah, bukan borjuis ataupun bangsawan). Mereka yang memang tertindas merasa perlu mengadakan perubahan dalam tatanan pemerintahan yang buruk dan sistem kemasayarakatan yang notabene merupakan sistem Feodalisme  yang merugikan golongan mereka. Selain itu, pesatnya perkembangan paham Romantisme – paham yang menghargai perasaan dan naluri manusia yang irasional – juga menjadi penyebab terjadinya Revolusi.
Dimulai dari adanya penolakan oleh kaum bangsawan atas kebijakan Raja Louis yang hendak menarik pajak dari mereka, Raja Louis lalu mengadakan rapat dengan Etats Generaux (DPR) atas usulan dari para bangsawan. Dalam rapat terjadi perselisihan pendapat antara golongan bangsawan dan golongan bawah yang tidak terselesaikan.
Pada tanggal 17 Juni 1789 golongan bawah mengumumkan pembentukan Dewan Nasional (Assemble Nationale) sebagai dewan perwakilan di Perancis. Dengan demikian, dewan perwakilan di Perancis tidak lagi didasarkan atas golongan-golongan, melainkan merupakan Dewan Rakyat Perancis.
Dengan semangat Liberte, Egalite, dan Fraternite – yang merupakan semboyan mereka, rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille,  yang merupakan tempat tahanan politik yang menentang pemerintah dan gudang senjata pada tanggal 17 Juli 1789. Penyerbuan ini sendiri disebabkan oleh karena rakyat mendengar isu bahwa Raja Louis mengumpulkan tentaranya di sekitar Paris untuk menindas rakyat. Selain itu, rakyat membutuhkan senjata yang ada di dalam penjara Bastille untuk melawan pemerintah. Penyebuan ini berhasil.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya pada tanggal 14 Juli 1790, UUD Perancis disahkan. Dengan demikian Perancis telah berubah menjadi negara dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional.
Yang menarik adalah kenyataan bahwa Revolusi Amerika memberikan pengaruh yang cukup besar dalam meletusnya revolusi perancis ini. Sebelum terjadinya revolusi di Perancis, terjadi perang di amerika. Peperangan ini merupakan upaya perjuangan dari rakyat amerika untuk memperoleh kemerdekaan dari penjajah mereka, Inggris. Selain upaya perjuangan fisik, rakyat amerika juga melakukan taktik diplomasi salah satunya ke Perancis. Perancis yang merupakan salah satu musuh nomor satu Inggris sevara langsung mengakui kemerdekaan Amerika. Perancis juga mengirimkan Tentara yang dipimpin oleh Lafayette untuk membantu perjuangan rakyat amerika.
Sepulang dari amerika, Lafayette dan tentaranya kembali dengan membawa paham-paham baru tentang kebebasan dan hak-hak manusia. Paham-paham inilah yang disebut sebagai pengaruh revolusi amerika terhadap revolusi perancis.
Lafayette yang sudah “tercerahkan” pun memimpin tentara nasional yang memihak rakyat dalam perjuangannya melawan pemerintah. “Ayam yang membesarkan Elang, diterkam oleh Elang setelah besar”. Lafayette yang dikirim oleh Raja Louis untuk membantu Amerika, malah membantu rakyat melawannya sepulangnya dari Amerika.
Revolusi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa paham diantaranya adalah Demokrasi dan Nasionalisme. Adanya revolusi ini juga berdampak pada dunia diantaranya penghapusan Feodalisme dan meluasnya paham demokrasi dan Nasionalisme. Dampak ini tentu saja juga mempengaruhi Indonesia dalam perkembangan pergerakan nasional.

1 komentar:

  1. Selama hidup masih dengan orang lain, membutuhkan orang lain, tergantung sama orang lain dan dibutuhkan orang lain, maka Anda tidak bisa hidup seenaknya. Ada nilai, norma dan hal lainnya yang membutuhkan peran Anda.

    BalasHapus