Minggu, 07 Oktober 2012

Maafkan Saya ya, burung sore hari
Saya telah lama mengagumi matahari
Hingga tuli dari cicitmu yang menghiasi
Coba saja kamu datang lebih pagi
Sebelum terbit matahari
Bukan pada senja meniti
Meski inipun tidak menjanji

01 Okt '12
08.53 pm

Rabu, 26 September 2012

Pesan Kemanusiaan


 Terima Kasih untuk SEMUANYA!

Kepada Para Penguasa, Para Pemimpin Indonesia, dan kita semua....

Sesungguhnya yang membuat saya tergerak untuk menuliskan pesan ini adalah sebuah tugas dari sebuah mata pelajaran. Namun, pada akhirnya tak apa kan jika saya menulis pesan ini karena disadarkan oleh perasaan.

Perkenalkan, saya adalah seorang siswa dari salah satu sekolah di Indonesia. Saya menulis karena ingin sedikit mengungkap rasa yang ada.

Di Indonesia, negeri saya, banyak rakyat jelata yang tidak belum mendapatkan hak-hak mereka untuk hidup sejahtera dalam kecukupan harta dan perlindungan raga. Padahal, Indonesia melimpah ruah sumber daya alamnya. Banyak anak-anak muda yang tidak belum mengecap lezatnya bangku sekolah negeri ataupun swasta. Padahal, sekitar 20% APBN diperuntukkan untuk pendidikan manusianya. Banyak perwakilan rakyat di badan pemerintahan yang ada tidak belum menyampaikan aspirasi rakyatnya. Padahal alasan “menyalurkan aspirasi masyarakat” itulah eksistensi wujudnya mereka. Tapi, begitulah adanya. Sepertinya, semua yang ada di negeri saya memang berjalan serba tidak-seperti-yang seharusnya.

Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para penguasa dan pemimpin bangsa, yang telah BERUSAHA dengan USAHA YANG LUAR BIASA untuk memberikan kehidupan yang "layak" bagi kami, rakyat Indonesia.

Saya harap dengan surat ini, para penguasa dan pemimpin bangsa akan lebih MENGERTI keadaan rakyatnya yang sudah "sejahtera". 

Semoga INDONESIA semakin sejahtera.....
Salam.

Rabu, 20 Juni 2012

REVOLUSI PERANCIS


Revolusi Perancis adalah sebuah revolusi tatanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang terjadi di Perancis. Revolusi ini dimotori oleh rakyat jelata (golongan bawah, bukan borjuis ataupun bangsawan). Mereka yang memang tertindas merasa perlu mengadakan perubahan dalam tatanan pemerintahan yang buruk dan sistem kemasayarakatan yang notabene merupakan sistem Feodalisme  yang merugikan golongan mereka. Selain itu, pesatnya perkembangan paham Romantisme – paham yang menghargai perasaan dan naluri manusia yang irasional – juga menjadi penyebab terjadinya Revolusi.
Dimulai dari adanya penolakan oleh kaum bangsawan atas kebijakan Raja Louis yang hendak menarik pajak dari mereka, Raja Louis lalu mengadakan rapat dengan Etats Generaux (DPR) atas usulan dari para bangsawan. Dalam rapat terjadi perselisihan pendapat antara golongan bangsawan dan golongan bawah yang tidak terselesaikan.
Pada tanggal 17 Juni 1789 golongan bawah mengumumkan pembentukan Dewan Nasional (Assemble Nationale) sebagai dewan perwakilan di Perancis. Dengan demikian, dewan perwakilan di Perancis tidak lagi didasarkan atas golongan-golongan, melainkan merupakan Dewan Rakyat Perancis.
Dengan semangat Liberte, Egalite, dan Fraternite – yang merupakan semboyan mereka, rakyat Perancis menyerbu penjara Bastille,  yang merupakan tempat tahanan politik yang menentang pemerintah dan gudang senjata pada tanggal 17 Juli 1789. Penyerbuan ini sendiri disebabkan oleh karena rakyat mendengar isu bahwa Raja Louis mengumpulkan tentaranya di sekitar Paris untuk menindas rakyat. Selain itu, rakyat membutuhkan senjata yang ada di dalam penjara Bastille untuk melawan pemerintah. Penyebuan ini berhasil.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya pada tanggal 14 Juli 1790, UUD Perancis disahkan. Dengan demikian Perancis telah berubah menjadi negara dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional.
Yang menarik adalah kenyataan bahwa Revolusi Amerika memberikan pengaruh yang cukup besar dalam meletusnya revolusi perancis ini. Sebelum terjadinya revolusi di Perancis, terjadi perang di amerika. Peperangan ini merupakan upaya perjuangan dari rakyat amerika untuk memperoleh kemerdekaan dari penjajah mereka, Inggris. Selain upaya perjuangan fisik, rakyat amerika juga melakukan taktik diplomasi salah satunya ke Perancis. Perancis yang merupakan salah satu musuh nomor satu Inggris sevara langsung mengakui kemerdekaan Amerika. Perancis juga mengirimkan Tentara yang dipimpin oleh Lafayette untuk membantu perjuangan rakyat amerika.
Sepulang dari amerika, Lafayette dan tentaranya kembali dengan membawa paham-paham baru tentang kebebasan dan hak-hak manusia. Paham-paham inilah yang disebut sebagai pengaruh revolusi amerika terhadap revolusi perancis.
Lafayette yang sudah “tercerahkan” pun memimpin tentara nasional yang memihak rakyat dalam perjuangannya melawan pemerintah. “Ayam yang membesarkan Elang, diterkam oleh Elang setelah besar”. Lafayette yang dikirim oleh Raja Louis untuk membantu Amerika, malah membantu rakyat melawannya sepulangnya dari Amerika.
Revolusi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa paham diantaranya adalah Demokrasi dan Nasionalisme. Adanya revolusi ini juga berdampak pada dunia diantaranya penghapusan Feodalisme dan meluasnya paham demokrasi dan Nasionalisme. Dampak ini tentu saja juga mempengaruhi Indonesia dalam perkembangan pergerakan nasional.

KEMASAN BARU “HADITS NABI”

Judul Buku                          : 33 Pesan Nabi Jaga Mata, Jaga Telinga Jaga Mulut
Ilustrator                              : vbi_djenggotten
Penerbit                               : Zaytuna
TahunTerbit                         : Februari 2012
Jumlah Halaman                  : 126 Halaman
ISBN                                    : 978 - 602  - 9159 - 00 - 4
Sebenarnya tidak terlalu tepat jika ini disebut buku, karena ini sebenarnya sebuah komik. Komik Hadits Bukhari-Muslim. Komik ini bukanlah komik biasa, melainkan komik yang berisi hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam  Muslim. Komik ini adalah sebuah langkah inovatif dalam mempelajari dan memahami hadits nabi. Perpaduan antara pesan-pesan suci dan indahnya karya seni yang Insya Allah memudahkan masyarakat awam yang ingin mempelajari dan memahami hadits-hadits Nabi.
Terdiri dari 33 hadits Nabi yang diilustrasikan kedalam 33 judul dengan ilustrasi yang lucu, lugu, dan sarat akan ilmu. Salah satu terobosan bagus untuk membumikan dan memasyarakatkan hadits Nabi, sekaligus memancing kreatifitas berjtihad umat islam di zaman modern ini.  Dengan begini muslim Indonesia khususnya dan muslim di dunia pada umumnya dapat lebih memilih membaca komik ini ketimbang membaca komik Doraemon, Sinchan atau yang semacamnya.

BREAKING THE COMFORT ZONE


JudulBuku                            : Cracking Zone
Penulis                                 : Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
Penerbit                                : PT Gramedia Pustaka Utama
TahunTerbit                          : Juni 2011
Jumlah Halaman                  : 356 Halaman
ISBN                                    : 978 - 979 - 22 - 66 - 33 - 7
Sadarkah kita bahwa saat ini kita tengah berada di tengah proses perubahan besar. Perubahan yang diciptakan oleh para Crackers, para pemimpin perusahaan yang melakukan langkah besar dalam memajukan perusahaannya. Mereka tidak hanya mengubah dan memperbaharui wajah organisasi atau perusahannya saja, melainkan industrinya. Mereka menemukan dan membuat inovasi dan gebrakan yang belum pernah ada sebelumnya.
Sebagai contoh, sebut saja Hasnul, CEO XL, memperbaharui industri telekomunikasi dengan prinsip freemium: Tarif supermurah, volume besar, frekuensi tinggi, namun layanan produknya harus premium. Hasnul telah mengubah wajah industri telekomunikasi dari yang dulu dikenal mempunyai tarif termahal di Asia, kini menjadi salah satu yang mempunyai tarif super rendah.
Cracking Zone adalah buku yang menerangkan bagaimana agar seseorang bisa keluar dari comfort zone dan membuat retakan-retakan peluang yang menguntungkan di tengah sengitnya persaingan antar perusahaan saat ini. Sebuah buku dari hasil kajian mendalam yang akan memandu anda menciptakan cracking yang ampuh yang siap menggilas musuh-musuh anda. Buku yang selain bisa dijadikan sebagai guide mengarungi lautan persaingan bisnis, juga bisa digunakan sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda bangsa ini agar lebih maju.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang mencintai dunia bisnis dan berminat menjadi pemimpin perusahaan yang sukses dan berambisi membawa perubahan bagi dunia.
Cara penyampaian dan pemaparan materi dan fakta yang menggunakan bahasa yang cukup sederhana dan contoh-contoh nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari membuat buku ini mudah dipahami. Namun, tentu saja untuk membaca buku semacam ini diperlukan ketekunan dan ketelitian agar apa yang disampaikan dapat tercerna dengan baik.

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL


BOEDI OETOMO

Organisasi ini berdiri atas inisiatif dari Mas Ngabehi Wahidin Soedirohoesodo. Pada 1906, ia bertemu dan berdiskusi dengan para pelajar STOVIA di jakarta. Akhirnya dari ide Wahidin Soedirohoesodo, terbentuklah sebuah organisasi yang bernama Boedi Oetomo yang diketuai oleh Soetomo. Tujuan Boedi Oetomo adalah “Kemajuan bagi Hindia”. Dengan cepat organisasi in mendapat dukungan dari banyak kalangan. Namun, seirng berjalannya waktu, Boedi Oetomo mengalami kemunduran yang disebabkan oleh adanya perbedaan orientasi antara golongan tua dan golongan muda. Setelah kongres pertamanya, kepemimpinan Boedi Oetomo dipegang oleh golongan tua yang memutuskan untuk membatasi jangkauan gerak Boedi Oetomo pada masyarakat Jawa dan Madura saja, dan tidak akan melibatkan diri dalamkegiatan politik. Atas perkembangan tersebut, banyak anggota yang kecewa, terutama golongan muda yang kemudian mengunndurkan diri.
Namun, Boedi Oetomo tetap berdiri dan memiliki wakil yang cukup banyak dalam dewan rakyat (Volksraad). Untuk mendapat dukungan yang lebih dari massa, Boedi Oetomo mengalihkan perhatian pada bidang politik. Namun tekanan oleh pemerintah belanda terhadap pergerakan nasional menyebabkan Boedi Oetomo mengalami kemunduran. Pada 1935, Boedi Oetomo bergabung dengan organisasi pergerakan lainnya yaitu Parindra.
Tokoh yang berperan dalam organisasi ini adalah Wahidin Soedirohoesodo yang notabene penggagas terbentuknya Boedi Oetomo dan Dwidjosewoyo yang mengusulkan tentang wajib militer, walaupun akhirnya usulan tersebut ditolak dan diganti dengan dibentuknya Volksraad.
Peran organisasi ini juga cukup besar yaitu menyebabkan munculnya organisasi-organisasi pergerkan nasional yang lain yang berjuang demi bangsa Indonesia.

SAREKAT ISLAM

Organisasi yang bernafaskan syariat islam ini awalnya bernama Sarekat Dagang Islam. Bertujuan untuk mengembangkan jiwa dagang, membantu kesulitan yang dihadapi anggota, memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumiputra dan menentang pendapat yang keliru tentang agama islam.
Organisasi ini didirikan oleh H. Samanhudi pada 1911 di Surakarta. Dalam kepemimipinan Haji Oemar Said Tjokroaminoto, organisasi ini berkembang pesat. Ia mengemukakan pendapat bahwa indonesia perlu membentuk pemerintahan bagi rakyatnya sendiri.
Karena disusupi oleh paham radikal yaitu komunisme, akhirnya SI terpecah menjadi dua yaitu SI Merah (berasas komunis) dan SI Putih (berasas islam). Dalam kongresnya pada 1921, SI menerapkan peraturan disiplin partaiyang melarang anggotanya mempunyai keanggotaan ganda. Akibatnya, semua anggota dari cabang SI Merah dikeluarkan dari keanggotaan. Untuk selanjutnya anggota-anggota SI Merah lalu bersatu dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tokoh organisasi ini diantaranya H. Samanhudi yang mendirikan organisasi ini dan H.O.S. Tjokroaminoto yang mengetuai sekaligus memunculkan ide pemerintahan sendiri bagi rakyat Indonesia.
Peran organisasi ini adalah menciptakan gagasan mengenai perlunnya sebuah pemerintahan sendiri bagi rakyat indonesia dan sekaligus menjadi sarana bagi berkembangnya komunisme di Indonesia. 

INDISCHE PARTIJ

Organisasi yang berideologi nasionalis ini didirikan pada tahun 1912 dan dipelopori oleh Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau yang biasa disebut “Tiga Serangkai”. Tujuan Indische Partij adalah untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang  merdeka dan mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukanpemerintah kolonial Belanda. Organisasi politik yang satu ini merupakan salah satu organisasi yang bersifat menentang belanda (non-kooperatif).
Menjelang perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda, dibentuk “Komite Bumiputera” yang bermaksud mengirinkan telegram kepada Ratu Belanda tentang pencabutan pasal III RR (Reglement op het beleidder Regeering) tentang dibentuknya majelis perwakilan rakyat yang sejati dan ketegasan akan adanya kebebasan berpendapat didaerah jajahan. Oleh karena kegiatannya dianggap berbahaya, maka pada Agustus 1913, Tiga Serangkai dijatuhi hukuman dibuang ke Belanda. Permohonan Indische Partij untuk mendapat pengakuan sebagai badan hukum ditolak tegas. Dan Indische Partij dianggap sebagai partai terlarang.
Oleh karena itu,Indische Partij berubah nama menjadi Insulinde. Pada 1919, Insulinde berubah nama menjadi Nationaal Indische Partij (NIP). Dalam perkembanggannya NIP tidak berdampak besar terhadap rakyat Indonesia dan hanya menjadi kumpulan orang-orang terpelajar.
Tokoh yang berjasa dan berperan bagi organisasi ini adalah Tiga Serangkai yang berani mengambil langkah yang berbahaya bagi majunya Indische Partij.
Peran organisasi ini dalam pergerakan Nasional adalah menjadi pelopor partai yang secara tegas menunjukkan sikap non-kooperatifnya kepada Belanda.

PARTAI KOMUNIS INDONESIA.

Partai ini didirikan atas inisiatif tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet pada 1914, dengan nama Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda). Keanggotaan awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis), yang aktif di Hindia Belanda. ISDV mulai aktif dalam penerbitan dalam bahasa Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya adalah Adolf Baars.
Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Di bawah pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV. Pada 1917, kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri dan membentuk partainya sendiri, yaitu Partai Demokrat Sosial Hindia.
Pada 1917 ISDV mengeluarkan penerbitannya sendiri dalam bahasa Melayu, "Soeara Merdeka". Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah "Pengawal Merah" dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang. ISDV terus melakukan kegiatannya, meskipun dengan cara bergerak di bawah tanah. Organisasi ini kemudian menerbitkan sebuah terbitan yang lain, Soeara Ra’jat. Setelah sejumlah kader Belanda dikeluarkan dengan paksa, ditambah dengan pekerjaan di kalangan Sarekat Islam, keanggotaan organisasi ini pun mulai berubah dari mayoritas warga Belanda menjadi mayoritas orang Indonesia.
Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920. Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada awalnya gerakan PKI hanyalah berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Namun karena keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di HindiaSemaoen diangkat sebagai ketua partai, Darsono sebagai wakil ketua, dan Bergsma sebagai sekretaris.

MISS MARPLE’S INTUISION

Judul Asli Buku         : The Thirteen Problems
Judul Terjemahan       : Tiga Belas Kasus
Pengarang                  : Agatha Christie
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit               : November 2002
Jumlah Halaman         : 328 Halaman
ISBN                           : 979 - 605 - 514 - 7
Selamat bergabung dengan Klub Selasa Malam, dimana disini diperbincangkan kasus-kasus kejahatan yang tidak terpecahkan. Seperti biasanya, selasa malam itu dihabiskan Miss Marple, Raymond -keponakannya, Joyce Lempriere, Sir Henry Clithering yang rendah hati, Dr. Pender, dan Mr. Petherick untuk saling berbagi misteri. Misteri yang tak terpecahkan. Mulai dari kasus noda darah di trotoar yang lenyap, pencuri yang mengulangi kejahatannya dua kali, bunga geranium biru pertanda kematian, dan masih banyak lagi. Dan seperti biasa, Miss Marple tua yang tampak sederhana dan rapuh membuat orang-orang terpukau oleh intuisi dan kemampuan berpikirnya yang tajam. Buku yang menceritakan bagaimana Miss Marple dengan intuisi dan ketajaman pikirannya memecahkan satu-persatu misteri yang dianggap tidak terpecahkan ini ditulis dengan sangat teliti. Membuat pembacanya akan terkejut dengan muslihat, trik, fakta, analisis, dan jalan cerita yang unpredictable. Novel ini sangat cocok dibaca oleh mereka yang tergila-gila dengan cerita misteri. Buku yang sarat makna sekaligus trik-trik kejahatan ini adalah buku yang luar biasa.Namun, jika anda ingin membacakannya untuk anak-anak, pastikanlah bahwa anda mempunyai alasan kuat untuk menceritakannya.